Masjid Agung Baiturrahman yang terletak di pusat Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu bangunan bersejarah yang memiliki nilai penting dalam perkembangan agama Islam di daerah ini. Didirikan pada tahun 1773, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol sejarah dan budaya masyarakat Banyuwangi. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai sejarah, arsitektur, dan keistimewaan Masjid Agung Banyuwangi.
Sejarah Pendirian Masjid Agung Baiturrahman
Masjid Agung Baiturrahman didirikan pada tanggal 7 Desember 1773 oleh Raden Tumenggung Wiroguno I, bupati pertama Banyuwangi. Sebagai masjid tertua di wilayah tersebut, keberadaan masjid ini sangat berkaitan dengan sejarah berdirinya Kabupaten Banyuwangi. Masjid ini menjadi pusat penyebaran Islam dan tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai kegiatan keagamaan.
Sejak awal pendiriannya, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi untuk menjaga keindahan dan fungsionalitasnya. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1844, diikuti oleh renovasi lainnya pada tahun 1971, 1990, dan yang terakhir pada tahun 2005. Setiap renovasi membawa perubahan signifikan baik dari segi struktur maupun fasilitas.
Arsitektur yang Menarik
Masjid Agung Banyuwangi memiliki desain arsitektur yang unik dengan kombinasi gaya Timur Tengah dan elemen khas Indonesia. Dengan luas bangunan mencapai 7.245 meter persegi dan kapasitas menampung hingga 5.100 jemaah, masjid ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.
Salah satu fitur paling mencolok adalah kubah utama yang memiliki diameter 13,5 meter, dikelilingi oleh sepuluh kubah lainnya. Masjid ini juga dilengkapi dengan kubah geser yang berfungsi sebagai ventilasi alami, sehingga sirkulasi udara di dalam masjid tetap baik.
Keistimewaan Masjid Agung Banyuwangi
Masjid Agung Baiturrahman dikenal tidak hanya karena arsitekturnya yang megah tetapi juga karena berbagai fasilitas menarik yang ada di dalamnya:
• Air Mancur Dzikir Cinta: Terletak di depan aula masjid, air mancur berbentuk bunga anturium raksasa ini juga berfungsi sebagai tempat wudhu bagi jemaah.
• Kaca Grafir Raksasa: Kaca grafir dengan lafadz nama Allah dan Muhammad menghiasi ruang utama masjid, menambah keindahan interior.
• Al-Qur’an Raksasa: Di dalam masjid terdapat Al-Qur’an berukuran besar yang digunakan untuk kegiatan tadarus selama bulan Ramadan.
• Ruang Perpustakaan: Masjid ini juga memiliki perpustakaan yang menyediakan berbagai koleksi buku tentang Islam dan pengetahuan umum lainnya.
• Kaca Grafir Raksasa: Kaca grafir dengan lafadz nama Allah dan Muhammad menghiasi ruang utama masjid, menambah keindahan interior.
• Al-Qur’an Raksasa: Di dalam masjid terdapat Al-Qur’an berukuran besar yang digunakan untuk kegiatan tadarus selama bulan Ramadan.
• Ruang Perpustakaan: Masjid ini juga memiliki perpustakaan yang menyediakan berbagai koleksi buku tentang Islam dan pengetahuan umum lainnya.
Kesimpulan
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi lebih dari sekadar tempat ibadah; ia merupakan simbol sejarah dan budaya masyarakat Banyuwangi. Dengan arsitektur yang menawan dan berbagai fasilitas modern, masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi menarik bagi pengunjung. Keberadaannya tidak hanya memperkuat iman umat Islam di daerah tersebut tetapi juga melestarikan nilai-nilai sejarah penting bagi generasi mendatang. Jika Anda berada di Banyuwangi, kunjungan ke Masjid Agung Baiturrahman adalah kesempatan berharga untuk merasakan kedamaian dan keindahan spiritual yang ditawarkannya.